Program Latihan Menulis
Setelah resmi dibentuk, para pengurus masih bingung mau dikemanakan organisasi yang baru lahir ini. Untuk itu dibuatlah program-program sederhana yang tujuannya selain untuk menumbuhkan kebiasaan menulis, juga sebagai kendaraan untuk saling mengenal satu sama lain.
Dimulai dengan kegiatan menulis di pekan pertama yang berjudul Ta’aruf Ulang, lalu pekan berikutnya digulirkanlah Catatan Akhir Pekan (CAP), di mana setiap anggota diharapkan menuliskan semua pengalaman menarik yang dialaminya selama sepekan (selanjutnya CAP menjadi tetap populer hingga saat LPJ ini ditulis). Kemudian ada juga PR membuat tulisan sederhana bernuansa opini pribadi, bertema Mengapa Aku Menulis.
Dalam latihan-latihan ini kami banyak saling berbagi tentang aturan EYD yang benar, kritikan tentang gaya bertutur yang kadang bertele-tele, atau menimbulkan persepsi lain pembaca. Juga banyak yang mengeluh sering macet dalam menulis, lalu yang lain melemparkan beberapa tips untuk menanggulanginya. Perubahan memang mulai terlihat, beberapa tulisan menjadi lebih teratur dan lebih enak dibaca.
Situs
Sambil jalan, berkenalan, berbagi pengalaman, cerita, puisi, nasehat, canda, salah seorang anggota sadar dengan pentingnya mendokumentasikan artikel-artikel yang sudah banyak ditulis anggota. Segeralah dilahirkan devisi baru lagi, yang oleh Tua Namora Nainggolan, disebut sebagai “Tim Situs”. Koordinator awalnya adalah Deddy Nur Zaman.
Namun disebabkan kesibukan pribadi para pengurusnya, situs ini sempat “koma”. Kembali sembuh bahkan menjadi lebih bagus lagi setelah dibantu tenaga dan pikiran dari teman yang sangat lincah dan kreatif, Ummuthoriq. Kini situs yang bisa dikatakan sudah cukup stabil ini bisa diakses di alamat www.flpjepang.com. Karena beberapa pertimbangan FLP Jepang memutuskan untuk tidak memperpanjang pemakaian situs ini. Sebagai gantinya dibuatkah "rumah baru" di blogspot untuk wahana berbagi informasi.
Acara Darat
Ternyata, para anggota ini semangatnya luar biasa. Tiga bulan sejak kelahiran organisasi ini, anggota yang masih tahun pertama kuliah S1 melihat peluang bagus untuk unjuk gigi ke masyarakat umum. Mereka menjadi panitia inti yang menggelar acara di liburan musim semi bulan Maret. Catatan lengkap jalannya acara yang bernama “Workshop Puisi” ini, bisa dilihat di bagian lampiran LPJ ini.
Acara besar lainnya yang bersifat eksternal, adalah Gebyar FLP Jepang 2005. Diadakan di penghujung masa kepengurusan pertama, 2004-2005. Acara ini bermisi utama untuk mengenalkan keberadaan FLP Jepang kepada masyarakat luas Indonesia di Jepang. Catatan lengkap juga bisa dilihat di bagian lampiran.
Acara di Udara
FLP Jepang juga mencatat beberapa pagelaran acara di udara, yang memakai sarana internet dan radio. Salah satunya adalah pembacaan cerita pendek islami di bulan Ramadhan, yang bertitel “Pelangi Ramadhan”. Tidak tanggung-tanggung, mengudara tiga kali sehari, menemani kaum muslimin/muslimat yang sedang berpuasa di negeri sakura. Catatan seputar acara ini juga bisa disimak di bagian lampiran.
Selain itu, ada juga wawancara dan ceramah online. Yang pertama adalah wawancara dengan Helvy Tiana Rosa seputar kepenulisan. Lalu, memanfaatkan keberadaan nara sumber di Jepang dalam acara Gebyar FLP Jepang 2005, juga diadakan ceramah online yang bersifat intern dengan Helvy Tiana Rosa seputar FLP. Selain itu ada juga yang bersifat ekstern, bekerja sama dengan FAHIMA, bertemakan meningkatkan potensi diri muslimah.
Hal lain yang juga tercatat berkaitan dengan acara di udara ini adalah pembacaan puisi-puisi hari solidaritas untuk palestina, yang diprakarsai Arida Istiati. Juga pembacaan puisi untuk peristiwa bencana Tsunami di Aceh.
Perhatian untuk Anak-Anak
Ada suatu warna yang sangat kental dari kerja-kerja yang dilakukan FLP Jepang, yang selama ini masih sangat kurang disentuh oleh organisasi lain. Yaitu berbakti pada usaha membantu tugas para orang tua untuk mendidik anak-anak.
FLP Jepang sangat akrab dengan acara dongeng anak yang disiarkan sepekan sekali di Radio Tarbiyah : Cilukba. Memang luar biasa tekun dan tabah para kru ini, karena selain mereka juga sekolah dan menjadi ibu/ayah, mereka masih selalu menyempatkan diri merekam, mengedit, dan menyiarkan hiburan mendidik ala Cilukba itu. Sepekan sekali, kontinyu berjalan selama 1,5 tahun. Mereka yang sangat berjasa membersarkan Cilukba adalah Rieska Oktavia (seorang ibu dan juga mahasiswi), selaku penanggung jawab utamanya. Dikenal pula dengan “Si Kura”, tokoh pendamping khayalan pendamping para penyiar. Rieska didampingi oleh sekian banyak nama lain yang secara bergiliran merekam cerita dan siaran : Adi JM., Doddy Sudiana, Putri Palupi, Arida Istiati, Dhita, Luhur Bayuaji, Yayu, Marisna, dan lain-lain (mohon maaf bila tidak tersebut semuanya).
Selain itu, pada lebaran 2004, FLP Jepang juga menggalang kekuatan dan dana untuk bisa memberikan sedikit hiburan kecil di hari lebaran kepada adik-adik. Ada yang pentas bercerita, ada yang membawa makanan kecil, dan ada yang membawa hadiah murah meriah.
Dan Cilukba juga jadi langganan untuk memberikan pentas spesial di acara Keluarg Ceria yang tiap tahun sekali diadakan oleh Forum Silaturrahim Muslimah (FAHIMA, http://fahima.org).
Selengkapnya...